Banner 468 x 60px

 

Rabu, 10 April 2019

Resensi Buku "Manhaj Bernegara Dalam Haji"

0 komentar

Napak Tilas Kajian Sirah Nabawi, Memetakan Bernegara dalam Haji



Judul Buku: Manhaj Bernegara Dalam Haji (Kajian Sirah Nabawi  dalam Haji)
Penulis : Muhammad Rasuli Jamil
Penerbit : Media Madania
Tahun terbit : November, 2011
ISBN : 978-602-19227-0-5
Tebal : xxiv + 236 hal
Peresensi: Nursodik Ibnu Nurhadi

Sudah menjadi catatan sejarah, setiap bulan Zulhijah, jutaan manusia berbondong-bondong bertandang di lembah gersang kerontang untuk melakukan serangkaian ritual spiritual. Dimana Baitullah dan Mekkah menjadi pusat peribadatan. Bangunan sederhana dari tumpukkan batuan itu kini menjadi medan magnet, mampu menarik hati jutaan manusia mendatanginya.
Buku karangan Muhammad Rasul Jamil sangatlah kompleks, yang mana menyingkap esensi hikmah dari Ibadah Haji dalam konteks bernegara dalam Islam. Alur kajian dan telaah dalam buku ini dimulai dari Millah Ibrahim dengan mengkaji epistemologi Tauhid tentang ajaran samawi dari segi aspek rububiyah, mulkiyah,dan uluhiyah. (hal 15).
Ibadah haji (Manasik Haji) merupakan rukun Islam yang ke-5, sebagaimana telah disyari’atkan (syar’u man qoblana) dalam Islam pada tahun keenam hijriyah. Ibadah yang berasal dari Millah-Ibrahim. Sebuah jejak simulasi dari sebagian perjalanan napak tilas nabi Ibrahim yang mengajarkan orang-orang beriman tata cara (thariqoh) merebut dan mempertahankan Baitullah, Ka’bah. Dari mulai “miqat”  tempat bermulanya haji meliputi waktu dan tempat, memakai pekaian ihram, hingga melakukan amalan-amalan haji dan umrah lainnya. Semua nya terhimpun dalam manasik haji (hal 24, 25).
Melalui buku ini kita bisa menelaah kajiaan sirah nabawiyah mengenai Islam dalam bernegara. Semuanya dibahas terperinci dalam sub bab buku ini. Hebatnya pengarang buku ini menguraikan sub bab dengan metode 3M. Tiga marhalah yang telah disistematik oleh Rasuli Jamil sebagai penerapan amalan ibadah haji, yakni Iman, Hijrah, Jihad (IHJ). Dalam pendeskripsikannyaMarhalah Iman berawal dari miqat Makany dan Zamany sampai kepada hari Tarwiyah. Marhalah Hijrah bermula dari hari tarwiyah menuju padang ‘Arafah, mabit muzdalifah. Sedangkan Marhalah Jihad dalam haji berlaku di Mina dengan melontar Jumrah dalam beberapi  hari dari pagi 10 Zulhijah hingga petang 13 Zulhijah. Setelah melakukan amalan tersebut, semua jama’ah hajibertahalul, melepas pakaian ihram, dan tawaf ifadah dan sya’i. (hal 59,60,61)
Buku ini sangatlah penting bagi pemahaman umat Islam terkait Ibadah Haji, bukan hanya khusus bagi para jamaah haji agar haji nya menjadi mabrur, akan tetapi bagi Seluruh umat Islam agar tergerak untuk memahami dan menjiwai serta membentuk kepribadian atau akhlak mujahid, berdisplin berani, membela sesame, jujur. Yang mana menjadi prasyarat bagi tumbuhnya futuh Islam.
Sejalan dengan telaah itu, Kecermelangan penulis buku ini melalui Metode Tiga Marhalah mampu mendiskripsikan sejarah politik dan ideologi Pergerakan Islam di Indonesia yang mempengaruhi peta politik Indonesia, dengan “tafsiran baru” berdasarkan fakta sejarah sebagai peristiwa. Jalan panjang perjuangan umat Islam bangsa Indonesia dikaji dalam metode penulisan dan kajian sejarah menggunakan “Metode Tiga Marhalah” Iman – Hijrah dan Jihad.
Tahun 1900-1942 adalah patokan bermulanya Marhalah Iman yaitu timbulnya kesadaran Iman yang bersumber dari kepercayaan Allah dan Rasul-Nya. Hal ini memberikan kesadaran dan kepercayaan dirii sebagian muslim untuk memerdekakan diri dari penjajahan colonial Kerajaan Protestan Belanda. Sehingga di tahun ini mulai lahir organisasi-organisasi sosial dan pendidikan klasikal (modern), sekaligus tumbuhnya organisasi yang berbaju politik. (hal 183-184)
Penggal kedua Marhalah Hijrah (1945-1948) ditandai dengan adanya jarak pemisah (Hijrah) masyarakat Islam dari kerajaan Shito Jepang (akhir Perang Dunia II), jatuhnya bom atom di kota Hirosima dan Nagasaki, Jepang dan disusul dengan menyerahnya Kaisar Hirohito pada 14 Agustus 1945 (hal 201).
Ketiga, Marhalah Jihad, perang Sabilillah umat Islam terhadap Belanda telah diumumkan secara resmi pada pertengahan tahun 1947,Perang Jihad yang dimaksud diantaranya Perang jihad menghadapi kafir Penjajah, Kerajaan Protestan Belanda (1947-1949) dan kemudian Civil-War,perang saudara dengan RIS (1949-1951) dan Republik Indonesia Baru (1951).
Membaca dan menilik buku ini dapat menambah wawasan, pengetahuan dan keteguhan hati untuk senantiasa mengkaji dan menerapkan sirah nabawi dalam bernegara di masa sekarang. dan yang akan datang. Namun hanya sedikit saja ulasan mengenai sejarah Islam bernegara di Indonesia penulis buku membatasi hanya dalam kurun waktu antara awal tahun 1900-an sampai 1962-an. Selebihnya buku ini menarik untuk dibaca sebagai telaah dan khazanah keilmuan.
Read more...

Kamis, 13 Desember 2018

Si MANIS yang MEMBAHAYAKAN Bagi Kesehatan!!!

0 komentar

Karbohidrat merupakan sumber glukosa ditubuh yang diperoleh dari makanan sebagai sumber energi. Sedangkan glukosa sendiri merupakan molekul/substrate yang dapat diproduksi sendiri oleh tubuh disaat tidak ada sumber glukosa yang dikonsumsi dari makanan.
Tubuh dapat membuat sendiri glukosa yang dibutuhkan melalui proses “Gluconeogenesis” (pembuatan gula baru) yang terjadi di liver. Dimana glukosa diperoleh dari konversi “Glycerol” yang dipecah dari rantai “Triglyceride” (Lemak) yang diperoleh dari makanan maupun cadangan ditubuh. Lalu “Amino Acid” (Protein) juga dapat dirubah menjadi glukosa ditubuh menggunakan proses yang sama di liver.
Sumber lain yang dapat digunakan sebagai “bahan/substrate” untuk membentuk glukosa ditubuh adalah “asam laktat” (Lactic Acid) yang diperoleh dari hasil metabolisme energi oleh sel darah merah (Erythrocyte) dan sel otot yang mengalami kondisi rendah oksigen (Hypoxia) seperti saat berolahraga yang membuat otot mengalami “Kontraksi” dan menyebabkan oksigen berkurang dilokasi sel-sel otot yang bekerja. “Asam Laktat” ini dirubah menjadi glukosa kembali melalui proses yang disebut “Cori Cycle” di liver, dan glukosa yang dihasilkan akan diedarkan kembali kedarah melalui liver.
Acetone yang merupakan “by product” pada proses pembentukan “ketone” diliver saat dalam kondisi “Ketosis”, juga dapat dikonversi kembali menjadi glukosa dengan cara membentuknya kembali menjadi “asam laktat” melalui detoxifikasi di liver dan menggunakan proses “cori cycle” untuk dirubah kembali menjadi glukosa didarah.
Semua sel ditubuh manusia dapat menggunakan “Fatty Acid” (Lemak) maupun “Ketone” sebagai sumber bahan bakar yang menghasilkan energi didalam sel-sel tubuh. Namun ada beberapa jenis sel yang tidak bisa menggunakan bahan bakar lain selain glukosa, yaitu sel darah merah (Erythrocyte) dan 20% dari sel otak manusia yang masih primitif. Hal ini disebabkan sel-sel tersebut tidak memiliki “Mitochondria” (generator energi didalam sel), sehingga proses metabolismenya merupakan metabolisme glukosa yang menggunakan jalur “Fermentasi” yang menghasilkan “Asam Laktat” dan tidak memerlukan oksigen untuk meng”oksidasi” glukosa seperti halnya pada sel-sel lain ditubuh yang memiliki “Mitochondria”.
Dalam kondisi Ketosis, tubuh akan memproduksi glukosa yang hanya cukup dan sesuai dengan kebutuhan sel-sel yang memerlukannya seperti sel darah merah dan 20% sel otak ini, sehingga tidak akan ada kelebihan glukosa ditubuh seperti halnya saat diperoleh secara manual dari asupan makanan. Kondisi kenaikan glukosa di darah akibat konsumsi karbohidrat berlebih dari makanan, otomatis akan menaikkan level gula darah ditubuh, dan kemudian akan membutuhkan hormon insulin untuk kembali menekannya masuk kedalam sel-sel ditubuh untuk menjaga keseimbangan level gula darah yang aman ditubuh. Gula darah yang terlalu tinggi ditubuh akan sangat berbahaya bagi keseimbangan “kimiawi” didarah, karena glukosa merupakan molekul yang bersifat “Reductant” (dapat mereduksi elektron dari molekul lain) terhadap “protein” dan “lemak” didalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan “ketidak-stabilan” pada molekul-molekul lain dan membuat molekul lain yang “tereduksi” tersebut, menjadi mudah mengalami “Oksidasi” dari molekul radikal bebas (Reactive Oxygen Species) yang turut hadir didalam tubuh.
Ini yang menyebabkan terjadinya “Pengerasan” (Hardening) pada molekul yang sebelumnya tidak memiliki sifat “Keras/Kaku” ditubuh, seperti contohnya unsur protein yg seharusnya “elastis” dan unsur lemak yang seharusnya “lembut dan licin”.

Read more...

Jumat, 07 Desember 2018

RESOLUSI TAHUN 2019 #GantiKalender2019

0 komentar


Dalam suatu kehidupan tentunya sejarah merupakan hal yang paling penting untuk dijadikan suatu pembelajaran di kehidupan.  Salah satu langkah untuk mengetahui sejarah yaitu dengan banyak membaca buku, sayangnya banyak survei mengemukakan bahwa masyarakat Indonesia menempati peringkat yang sangat buruk sekali terhadap minat membaca buku. Tapi jika dibandingkan dengan peringkat minat membaca Historis di sosial media seperti Facebook dan Instagram, Indonesia menempati peringkat 3 besar dunia. Tentunya ini sama sekali bukan prestasi untuk masyarakat indonesia, melainkan ini merupakan pukulan besar yang akan menghambat kemajuan bangsa, sungguh sangat miris sekali Indonesia.


Atas meningkatnya minat pembaca media sosial dan kurangnya minat membaca buku, hal ini menyebabkan banyak orang yang diam, buta dan tuli seakan-akan tidak tahu bahwa saat ini kita sedang mengalami penjajahan pemikiran yang maha dasyat.

Untuk itu mulai dari sekarang kita tingkatkan minat baca kita, kita buka mata, buka telinga, lihat fakta dan dengarkan logika. lebih bagus lagi kita kenalkan minat baca sedini mungkin khususnya kepada anak-anak generasi penerus bangsa dengan minimal membaca di kalender 2019 ini yang bertemakan Sejarah Kesltanan Islam sehingga dapat menumbuhkan jiwa patriotisme dan jiwa heroisme terhadap jiwa-jiwa muda, untuk kemajuan bangsa.

yuu.. teman-teman aku lagi baksos nih, nanti dana dari kalender ini akan kita sumbangkan ke program seribu masjid yang ada di indonesia. satu kalender kalian akan dapat 3 keunggulan, yaitu yang pertama menambah wawasan juga membuka mata tentang sejarah kesultanan islam, yang kedua inshaAllah dapat amal sholeh dan yang ketiga sudah pasti barangnya sangat bermanfaat untuk membuat deadline. :)bagi yang mau berdonasi bisa hubungi contact saya ya jazzakalloh :)
Read more...

Selasa, 13 Juni 2017

Biasa Aja Tapi Merarik Perhatian? Kok bisa?

0 komentar
Biasa Aja Tapi Merarik Perhatian? Kok bisa?

Assalamualaikum wr.wb
hallo teman2 maaf nih baru posting lagi sudah lama ga ngepost dikarenakan satu dua hal haaaaaaa engga sih sebenernya aku lagi sibuk aja sama kuliah aku.. terakhir saya post itu waktu aku masih kelas 11 dan sekarang saya udah mau wisuda oh my.... ga kerasa ya ini hidup :'D. 

oke kali ini aku mau bahas tentang judul artikel saya "Biasa Aja Tapi Merarik Perhatian? Kok bisa?" menarik banget kan judulnya? haa apa biasa aja? hmmmmm..

oke sebelum ke inti permasalahan saya mau tanya.. pernahkah kalian melihat wanita berparas cantik tapi ko ga menarik? terus pernahkah kalian melihat wanita berparas biasa aja tabi sangat menarik?. saya jamin kalian pasti pernah liat kedua jenis wanita tersebut iya kan? iya dong (maksa banget ya) :D.

yap ini ada hubungannya dengan Inner Beauty... so bagaimana sih biar terlihat menarik?
nah kali saya mau membahas hal ini berdasarkan study cases yang sudah saya amati dari beberapa wanita dengan kedua kriteria wanita tersebut:


Penyebab wanita biasa tapi menarik :

1. Extrovert
Introvert atau tertutup diri menjadi penghalang juga untuk orang-orang mengenali wanita tersebut, terutama para pria yang ingin berkenalan dengannya. so kalau kita mau terlihat menarik we should be extrovert or membuka diri sehingga orang lain tidak akan canggung kepada kita.

2. Suka Bersosialisasi dan Menolong
Ada pernyataan bahawa manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian, setuju?. namun nyatanya tidak semua orang suka akan hal ini apalagi ditambah jaman sekarang dengan segala dipermudah oleh gadged. Tapi kita jangan diatur oleh jaman, tapi kita lah yang harus mengatur jaman, well... kalo kita kurang bersosialisasi sama orang lain tentu orang lain mengganggap wanita tersebut jedes jutek, so bersosialisasi itu sangat penting, dari sosialisasi juga kita bisa saling menolong satu sama lain.

3. Communication's skill
yap selanjutnya adalah skill dari komunikasi, banyak orang yang menilai kepribadian kita dari cara berkomunikasi kita, dan katanya skill komunikasi itu dapat menentukan sikap dan pengetahuan kita loh. kalau komunikasi kita bagus pasti akan terlihat lebih menarik.

4. Berprestasi
Banyak meraih prestasi akan membuat rasa percaya diri semakin meningkat, tapi jangan over kepedean juga nanti jatohnya malah kaya lebay gitu nanti yang ada para pria enggan untuk mendekati wanita mala illfeel.

5. Relligius
nah ini hal yang paling ampuh banget, yaitu relligius... yap karena ini berhubungan dengan hati... karena hati yang bersih akan mencerminkan fisik yang bersih pula, so.. kalian suka lihat kan kenapa muka ustad atau ustadzah terlihat  nampak lebih muda? yap karena mereka selalu khusnudzon or positive thingking sehingga auranya memancar keluar.

6. Aura Positife
Mengapa hal ini penting, karena seperti yang kita ketahui bahwa aura pada tubuh manusia itu kondisinya dapat berubah ubah. Seiring dengan kondisi fisik maupun psikis atau perasaan seseorang.

yap mungkin segitu aja ya pembahasan kali ini maaf kalo masih banyak kekurangan karena saya hanya manusia. 

Read more...

Minggu, 09 Desember 2012

Tips Cara Memancarkan Aura

0 komentar

Tips cara memancarkan aura


Banyak orang menduga aura hanya dapat dilihat dengan kekuatan batin tingkat   tinggi, atau dengan bantuan khodam. Yang lebih modern, aura dapat terlihat jelas lewat hasil jepretan kamera kirlian. Tapi tahukah, aura sebenarnya dapat dilihat dengan mata telanjang. Tips berikut ini akan memandunya. Namun sebelum kita ulas lebih jauh, ada baiknya kita temgok sejenak mengenai apa dan bagaimana sifat aura itu. Maksudnya agar kita tidak berpijak pada pemahaman yang salah.
Ada beberapa hal penting yang berkaitan dengan aura :

Aura manusia selalu berubah-ubah sesuai dengan kedewasaan kepribadian seseorang.
Aura manusia berwarna-warni sesuai dengan kepribadian dan kehidupan seseorang. Masing-masing warna aura menunjukkan kepribadian yang berbeda.
Panjang pendeknya aura dapat dideteksi dengan indra peraba kulit maupun dengan tongkat deteksi.
Aura seseorang dapat mempengaruhi maupun dapat dipengaruhi oleh lingkungan sehingga dapat bertambah maupun dapat berkurang karena faktor lingkungan.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar pancaran aura tetap cemerlang, diantaranya :
Makan makanan yang halal, baik dan tidak berlebihan.
Olahraga yang cukup dan teratur.
Memenuhi kebutuhan tubuh akan udara segar.
Istirahat dengan cukup, mengurangi rokok, alkohol dan obat terlarang.
Mengurangi gerak hati, gerak pikir dan kegiatan-kegiatan yang buruk.
Mengurangi sikap hati yang kasar, mudah emosi dan memperbanyak rasa kasih sayang.

Sekarang, mari kita mulai latihan melihat aura. Sebelum melihat aura orang lain, ada beberapa urutan latihan yang harus dilakukan demi kesempurnaan hasil.
1. Melihat Aura Dengan Jari Tangan Carilah tembok yang berwarna putih, lalu duduklah dengan tenang pada jarak 1/2 meter dari tembok. Ambil nafas sebanyak mungkin dan tahan selama mungkin. Lakukan sebanyak 5 kali. Gosoklah kedua telapak tangan hingga terasa hangat. Tempelkanlah masing-masing jari tangan kanan dan kiri saling berpasangan.
Letakkanlah kedua tangan yang masih berpasangan tadi 30 cm didepan mata dengan latar belakang tembok berwarna putih. Renggangkanlah perlahan-lahan kedua telapak tangan saling menjauh. Perhatikanlah, antara kedua ujung jari tadi akan mengeluarkan garis cahaya putih. Itulah aura yang memancar dari ujung jari kita.

2. Melihat Aura Dengan Telapak Tangan
Tariklah nafas dan gosokkanlah kedua telapak tangan seperti pada cara No. 1. Tempelkanlah salah satu telapak tangan pada tembok yang berwarna putih.
Tariklah nafas, tahan dan hembuskanlah. Lepaskan telapak tangan dari tembok. Amatilah bekas telapak tangan yang tertinggal ditembok. Itulah aura yang memancar dari telapak tangan dan lama kelamaan akan larut dalam aura alam.

3. Melihat Aura Diri Sendiri
Letakkanlah cermin besar dihadapan kita. Duduklah dengan tenang. Usahakanlah latar belakang tembok berwarna putih dan penerangan berupa lampu neon. Tariklah nafas sebanyak mungkin dan tahanlah selama mungkin. Ulangilah sebanyak 5 kali. Tataplah bayangan diri kita yang ada dicermin. Pandangan mata diusahakan tidak melihat tubuh maupun bayangan tubuh, namun lihatlah batas tepian kepala dengan latar belakang tembok. Setelah pandangan mata kita terfokus, maka perlahan-lahan dari kepala dan bahu akan keluar cahaya aura kita. Sinar yang pertama kali terlihat, biasanya berwarna putih. Putih ini biasanya bukan merupakan warna aura kita yang sesungguhnya, melainkan dari warna aura yang sesungguhnya. Tataplah terus sampai kita melihat warna lain yang tidak berubah. Setelah berhasil, mulailah untuk melihat aura orang lain.

4. Melihat Aura Orang Lain
Mintalah bantuan seseorang yang akan menjadi objek untuk berdiri didepan tembok yang berwarna putih. Usahakanlah penerangan didalam ruangan dibuat remang-remang atau redup. Berdirilah lebih kurang 3 meter didepan objek. Fokuskanlah pandangan mata pada bagian tepi kepala dan bahu objek. Perlahanlahan akan keluar sinar aura dari tepi kepala objek. Fokuskanlah pandangan pada seluruh tepian tubuh objek, maka seluruh tubuh objek akan memancarkan warna aura.
Read more...